
Ternate – Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) kawal ekspor perdana 43,75 m3 kayu merbau tujuan India dengan nilai perdagangan sebesar 481 juta rupiah. Komoditas kayu merbau merupakan produk medium risk dan negara India sendiri mempersyaratkan adanya Phytosanitary Certificate (PC) sebagai jaminan produk tersebut bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).
“Ini merupakan ekspor perdana. Produk kayu dari Maluku Utara biasanya dibawa dulu ke Surabaya baru kemudian diekspor ke negara tujuan. Tapi ini pertama kalinya Maluku Utara melakukan ekspor langsung ke India,” kata Yusup Patiroy, Kepala Karantina Pertanian Ternate saat dihubungi secara online.
Kayu merupakan primadona baru ekspor Maluku Utara setelah beberapa waktu yang lalu berhasil juga melakukan ekspor perdana fully atau selaput biji pala. Berdasarkan data sistem otomasi Karantina Pertanian Ternate, IQFast, Maluku Utara sering mengirimkan kayu olahan tujuan Surabaya. Jumlah kayu yang dikirim ke Surabaya pada tahun 2018 sebanyak 2176 m3 terdiri dari balok kayu 1936 m3, batang kelapa 186 m3, kayu matoa 40 m3 dan kayu ulin sebanyak 34 m3. Pada tahun 2019 sampai bulan Oktober tercatat pengiriman kayu olahan sebanyak 700 m3 balok kayu kelapa dan 540 m3 batang kelapa.
Karantina Pertanian Ternate lakukan pemeriksaan dokumen dan fisik terhadap kayu yang akan diekspor. Selain itu, kayu olahan tersebut juga diberi perlakuan fumigasi menggunakan metil bromida dosis 48 g/m3 selama 24 jam.
“Kita pastikan produk ekspor kayu ini memenuhi persyaratan negara tujuan,” jelas Yusup.
Di India, kayu dari Maluku Utara ini akan diolah menjadi bahan baku mebel. Terkait akselerasi ekspor, Karantina Pertanian Ternate berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan ini.
“Kami bersama instansi terkait di sini akan terus mendukung percepatan ekspor. Maluku Utara ini kaya, masih banyak potensi ekspor yang dapat dioptimalkan. Karantina berusaha memastikan produk ekspor sehat sesuai ketentuan sanitary and phytosanitary,” kata drh. Setyawan Pramularsih yang hadir dalam pelepasan ekspor perdana kayu olahan di area Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate (25/10).
Narasumber:
- Ir. Yusuf Patiroy, M.M — Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.
- Drh. Setyawan Pramularsih, Kepala Seksi Karantina Hewan, Plh. Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate.