

Pemantauan daerah sebar oerganisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) merupakan kegiatan tahunan yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Sebagai hasil dari pemantauan maka perlu dilakukan seminar untuk memaparkan hasil temuan. Karantina Pertanian Ternate (25/10), menyelenggarakan seminar lokal hasil pemantauan 2021 yang bertempat di ruang rapat Balai Karantina Pertanian Ternate.
Acara dibuka langsung oleh kepala balai Yusup Patiroy dan mengundang narasumber Dr. Suryati Tjokrodiningrat, SP., M.Si dari Universitas Khairun dan Dr. Amalan Tomia, SP., M.Si dari Universitas Muhamadiyah Maluku Utara. Hasil pemantauan disampaikan oleh R. Danang Setyo Pambudi, S.Si. Pemantauan ini dilakukan di 7 Kapupaten di Maluku Utara yaitu Kab. Pulau Morotai, Kab. Halmahera Utara, Kab. Halmahera Timur, Kab. Halmahera Barat, Kab. Halmahera Selatan, Kab. Kepulauan Sula dan Kab. Halmahera Tengah.
Tidak ditemukan OPTK A1 dalam pemantauan tahun ini, namun ditemukan OPTK A2 yaitu Bactrocera musae dan Sexava coriacea. Kedua OPTK ini selalu ditemukan setiap tahunnya. “Pemantauan OPTK sengaja dilakukan sebagai evaluasi dari tindakan karantina yang telah dilakukan”, jelas Yusup Patiroy saat sambutannya
Turut hadir dalam acara seminar yaitu dinas-dinas terkait, Badai Pengkajian Teknologi Pertanian dan Laboratorium Utama Pengendali Hayati. Mereka juga sangat antusias menangapi dalam diskusi. SobatQ, Yuk mari bersama menjaga Maluku Utara dari ancaman OPT/OPTK.
Bersama Anda Melindungi Negeri.