

Pemantauan daerah sebar organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) merupakan salah satu tugas Karantina Tumbuhan Badan Karantina Pertanian di setiap lingkup unit pelayanan teknis yang rutin dilakukan setiap tahun. Sebagai hasil dari pemantauan dilakukan seminar untuk memaparkan hasil temuan. Karantina Pertanian Ternate (01/08), menyelenggarakan seminar lokal hasil pemantauan 2023 yang bertempat di ruang rapat Balai Karantina Pertanian Ternate.
Acara dibuka langsung oleh kepala balai Tasrif dan mengundang narasumber Dr. Ir Suryati Tjokrodiningrat, SP., M.Si dari Universitas Khairun dan Dr. Fredy Lala, SP., M.Sc selaku POPT Ahli Madya BPSIP Maluku Utara. Hasil pemantauan disampaikan oleh Arief Widyantoro, SP selaku Analis Perkarantinaan Tumbuhan Pertama. Pemantauan ini dilakukan di 9 Kabupaten/Kota di Maluku Utara yaitu Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kab. Pulau Morotai, Kab. Halmahera Utara, Kab. Halmahera Timur, Kab. Halmahera Barat, Kab. Halmahera Selatan, Kab. Halmahera Tengah, dan Kab. Kepulauan Sula.
Hasil dari pemantauan yaitu Sexava coriacea, Thosea monoloncha dan Meloidogyne graminicola adalah temuan OPTK di Maluku Utara. OPTK yang ditetapkan pusat Karantina Tumbuhan a.1 adalah Meloidogyne graminicola pertama kali ditemukan di Maluku Utara.
Turut hadir dalam acara seminar yaitu, Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Maluku Utara, Laboratorium Utama Pengendali Hayati dan dinas-dinas terkait.