Ternate – Kepala Karantina Ternate,Yusup Patiroy membuka langsung Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Mitigasi Risiko Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku untuk Pertahankan Maluku Utara Tetap Sebagai Daerah Bebas, Selasa (30/8).
Turut mengundang Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Maluku Utara, Sugeng Wiyono sebagai pemateri dan turut mengundangg instansi terkait, POM AD Ternate, Pamen Polda Maluku Utara, Korem 152 Babullah Ternate, AVSEC UPBU Babullah Ternate,UPP Jailolo, RRI Ternate,KP3 Pelabuhan Laut Ahmad Yani, KSOP Ternate, dan TNI AL Ternate.
“Isu yang sedang hangat saat ini adalah isu tentang PMK, walaupun Maluku Utara masih dalam zona bebas, pengamanan untuk mencegah masuknya PMK ini harus tetap di perketat. Dalam melaksanakan tugas karantina, kami banyak dibantu oleh rekan-rekan instansi terkait, termasuk media RRI,” ucap Yusup Patiroy dalam pembukaanya.
Tingkat kesembuhan PMK tinggi jika dilakukan perawatan secara intensif oleh dokter hewan, akan tetapi masyarakat sering cemas dan langsung menjual sapi tersebut dan inilah yang berpotensi menularkan penyakit.
“Sampai saat ini peternak di Maluku Utara sudah sadar akan PMK, ketika ada sapi yang sakit mereka sudah mulai peduli untuk melaporkan kepada petugas Kesehatan Hewan. Namun, sosialisasi lebih lanjut tentunya penting untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan PMK,” ucap Sugeng Wiyono.
“Maluku Utara saat ini masih zona hijau oleh sebab itu, jangan sampai PMK ini masuk ke maluku utara, dengan bersinergi bersama-sama lebih kuatkan terlebih dahulu teknis diilapangan,” tambahnya.
Dengan adanya FGD ini diharapkan koordinasi dengan instansi terkait semakin selaras, bersama-sama bergandengan tangan untuk masalah PMK ini supaya Maluku Utara tetap menjadi zona bebas PMK.