Logo Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate

Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate

Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian

Pangan Aman dan Sehat, Karantina Pertanian Ternate Lakukan Pemeriksaan Sesuai Standar Covid-19

Ternate – Sebagian besar kebutuhan pangan masyarakat Maluku Utara dipasok dari daerah sekitarnya, seperti Manado, Bitung, dan Surabaya. Berdasarkan data IQFast (Indonesia Quarantine Full Automation System) Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, selama tahun 2019, 5.884 ton daging ayam, 4.423 ton telur, 12.940 ton beras, dan 1.036 ton kedelai masuk ke Maluku Utara.

Petugas Karantina Pertanian Ternate sedang melakukan pemeriksaan daging ayam beku dari Surabaya

“Daging ayam, telur, dan kedelai sebagian besar dipasok dari Surabaya. Sementara beras dan sayuran banyak masuk dari Sulawesi, seperti Manado, Bitung, atau Bone,” kata Yusup Patiroy, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate.

Pandemi Covid-19 membuat lalu lintas alat angkut beserta komoditas pertanian yang masuk ke Maluku Utara berkurang. Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate tetap melakukan pemeriksaan komoditas pertanian yang masuk, tentunya dengan menerapkan prosedur sesuai standar beserta antisipasi terhadap penyebaran virus corona (SARS-CoV-2).

“Kami tetap lakukan pemeriksaan fisik dan kesehatan untuk memastikan komoditas pertanian yang masuk sehat. Terkait pandemi Covid-19 ini, kami lakukan sejumlah antisipasi. Misalnya, untuk pemeriksaan daging, kami gunakan pengukur suhu tembak khusus untuk daging. Petugas kami di lapangan juga selalu memakai masker dan memperhatikan jarak aman atau social distancing pada saat melakukan pemeriksaan,” terang Yusup.

Pengawasan keamanan pangan menjadi salah satu tugas karantina pertanian. Terhadap komoditas pertanian yang keluar masuk Maluku Utara, petugas karantina melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi, jumlah, dan jenis komoditas. Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan di laboratorium untuk memastikannya sehat.

Masyarakat butuh rasa aman atas pangan yang dikonsumsinya. Apalagi di saat pandemi Covid-19 ini, bersamaan dengan datangnya bulan suci Ramadan dan Idul Fitri, masyarakat membutuhkan pangan yang sehat untuk menjaga sistem kekebalan tubuhnya.

“Pada Bulan Ramadan dan Idul Fitri, kebutuhan pangan masyarakat cenderung meningkat. Masyarakat tidak perlu resah. Kami sudah lakukan antisipasi dengan dua sistem keamanan, yaitu keamanan pangan untuk masyarakat, dan keamanan petugas karantina pada saat melakukan pemeriksaan. Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita semua bisa beraktivitas normal kembali,” pungkas Yusup.

Bagikan:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on pinterest
Pinterest
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on pinterest

Berita Lainnya:

Translate »
Skip to content