
Ternate – Portugis terdesak, menyisakan Benteng Sao Paulo, kediaman De Mesquita. Tak tahan, Portugis akhirnya memecat De Mesquita, pembunuh Sultan Khairun, untuk meluluhkan hati anaknya, Baabullah yang saat itu berkuasa. Namun Baabullah tak bergeming. Dia mencabut semua fasilitas yang dinikmati oleh Portugis.
Itulah integritas. Baabullah konsisten dengan sumpahnya untuk mengusir Portugis dari bumi nusantara. Hasilnya, Baabullah disegani rakyat dan menjadi sultan terbesar Ternate.
Siapa yang masih meragukan kekuatan integritas, harus belajar dari sejarah. ASN, harusnya mewarisi semangat integritas ini agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat hingga menciptakan sejarah: pemerintahan yang bersih dan kuat.
Pakta integritas, dimaksudkan untuk itu. Sebuah janji dari ASN untuk senantiasa menjaga integritasnya dalam memberikan pelayanan.
“Integritas menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan negara. Karantina siap mendukung iklim positif dalam pelaksanaan integritas di kalangan ASN, khususnya petugas karantina,” kata Andi Yusmanto, Kepala Karantina Ternate saat menandatangani Pakta Integritas pada Senin (07/01).
Penandatanganan Pakta Integritas ini diikuti oleh seluruh pegawai lingkup Karantina Ternate.
“Karantina sudah sejak lama berkomitmen untuk ini. Terbukti, layanan kami bebas pungli. Masyarakat bisa cek sendiri. Jika ada pelanggaran, pintu pengaduan juga siap menindaklanjuti,” lanjut Andi.
Karantina Ternate sendiri telah mendapatkan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan pada 2018 kemarin. Ini menjadi bukti komitmen Karantina Ternate dalam menjaga integritasnya.
“Kami berjanji, dan akan berikan bukti. Integritas, menjadi nafas dalam layanan kami,” lanjut Andi.
Dari integritas, lahirlah kepercayaan publik. Ini menjadi modal dasar dalam pembangunan dan menciptakan kesejahteraan negeri ini. Bukankah negeri ini milik kita? Mari kita bangun bersama.