
Morotai – Karantina Pertanian Ternate Wilker Morotai lakukan sertifikasi terhadap 44 kontener kayu olahan yang akan dikirim ke Surabaya di Pelabuhan Daruba, Morotai. Selain itu, disertifikasi juga 2 kontener kayu ulin, 1 kontener kayu jati, dan 30 kontener kayu kelapa.
Mengapa kayu disertifikasi karantina? Kayu ternyata dapat menjadi media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Misalnya, kayu yang dihasilkan dari pohon yang telah terinfestasi OPTK. Kayu ini dapat menyebarkan OPTK di tempat tujuan. Selain itu, kayu juga dapat terinfestasi oleh beberapa jenis OPTK setelah dipanen.
“Kayu-kayu ini kami periksa sebelum disertifikasi. Selain pemeriksaan jenis dan jumlah, kami juga periksa adakah OPTK yang masih tertinggal, baik pada bagian inti kayu, kambium, maupun kulit kayu,” terang Taufik Adjam, penanggung jawab Wilker Morotai.
OPTK yang ada pada kayu dapat berupa serangga maupun telurnya yang biasanya hidup di kulit kayu, penggerek kayu, kumbang kayu, nematoda, maupun beberapa jenis cendawan. Tentunya semua itu berkaitan juga dengan ukuran, ada tidaknya kulit kayu, dan kadar air kayu.
“Pengiriman kemarin ini melalui tol laut, KM. Sabuk Nusantara 3. Rutin, sehingga kita juga rutin melakukan pemeriksaan. Harapannya kayu yang dilalulintaskan dari Morotai ini sehat, tidak membawa masalah baru di tempat tujuan,” tutup Taufik.